Bukan herbalnya yang bunyi, sodara2 :)
‘Bunyi-bunyi’ itu bersumber dari sebagian orang, produsen, maupun marketer serta pebisnis obat herbal.
‘Bunyi-bunyi’ yang kurang tepat, sebenarnya.
Masa sih?
Iya.
Sekarang, coba, ketik di search google dengan keyword: herbal tanpa efek samping.
Buat apa nih? Coba aja dulu.
Jika sudah, lihat, akan kita temukan, 7 dari 10 hasil search tersebut, menyebutkan bahwa produk herbal mereka TANPA efek samping.
Itulah ‘bunyi’ yang saya maksud. Bahwa herbal, SAMA SEKALI tidak memiliki efek samping.
Bunyi ini, ‘bunyi’ yang kurang tepat.
Pertanyaannya,
Jika memang ‘bunyi’ itu kurang tepat, lalu kenapa org ramai2 bilang bahwa 'herbal has no side effect'?
Menurut saya, ini salah satu salah kaprah tentang obat herbal, yang memang tidak sepenuhnya salah, namun tidak bisa dibilang benar juga.
Yang mungkin di’bunyi’kan, karena memang keluar dari sosok yang tidak mengerti sepenuhnya tentang herbal.
Atau mungkin, bisa juga, ‘bunyi’ tersebut keluar dari sosok yang sebetulnya mengerti tentang herbal, tapi demi omset dan larisnya jualan, tetap saja berkicau dengan ‘bunyi’ yang kurang tepat itu.
Memang obat herbal dapat tidak ada atau minimal efek samping. Namun, keunggulan herbal terkait masalah side effect tersebut, memiliki satu syarat penting. Yakni penggunaannya harus benar. Syarat penting ini kadang yang 'lupa' atau 'dilupa-lupain' untuk disebutkan dan diberitahukan kepada masyarakat.
Nah, akan ada tiga ‘bunyi’, yang mudah2an menjawab ‘bunyi’ yang kurang tepat tentang herbal tersebut diatas.
Ini dia ‘bunyi’-jawaban pertama.
Apakah obat herbal itu aman sekali?
Tidak juga. Tapi jauh lebih aman daripada obat kimia.
Pertanyaan sekaligus jawaban diatas, ‘bunyi’nya saya rangkumkan dari dokter Vivi, dokter herbalis yang menjadi salah satu fasilitator di Training Herbal yang saya ikuti Oktober 2010 kemarin, yang juga sedang menempuh kuliah s2 nya di Universitas Indonesia dalam bidang kedokteran herbal.
Statement itu, logis, saya kira.
Lebih lanjutnya, temukan di ‘bunyi’ yang kedua.
Tanaman obat, mengandung ratusan senyawa kimia, yang bersinergi, bekerja sama menghasilkan berbagai khasiat bagi tubuh kita. Salah satu hasil kerja sama senyawa-senyawa kimia itu adalah menetralkan efek tidak baik dari beberapa zat yang terkandung di dalam tanaman tersebut. Sistem ini dikenal dengan nama Side Effect Eliminating Substanted (SEES). Suatu sistem dalam tanaman obat, yang tidak ada pada obat kimia.
Kandungan pada bahan alam umumnya bersifat seimbang dan saling menetralkan.
Jadi, efek samping obat herbal jauh lebih kecil dibandingkan dengan obat kimia.
Nah, itu dia ‘bunyi’-jawaban keduanya.
Kalimat terakhir, ‘bunyi’nya berasal dari Rifatul Widjhati, Direktur Pusat Teknologi Farmasi dan Medika Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), yang menanggapi pernyataan dari dr Hedi R Dewoto dari Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI mengenai efek samping penggunaan sejumlah obat herbal.
Tubuh bersifat organik, kompleks dan tidak reaktif. Sifat tanaman obat adalah organik dan kompleks.
Sedangkan obat kimia bersifat anorganik, murni dan reaktif.
Hati kita ini, sangat 'pandai' memetabolisme yang bahan-bahan yang sifatnya organik. Apalagi jika dibandingkan dengan bahan yang bersifat anorganik, misalnya obat kimia.
Herbal itu tidak ada atau minimal efek sampingnya, asalkan penggunaannya benar. Sedangkan obat kimia, dengan penggunaan yang benar, sudah memiliki efek samping. Apakah betul?
Dua kalimat terakhir, ‘bunyi’nya berasal dari saya, yang sedang mengkonfirmasikan isi kepala, pada saat salah satu sesi training herbal Oktober 2010 kemarin. Konfirmasi disertai rasa penasaran yang tinggi, saya alamatkan kepada herbalis yang merupakan ketua yayasan dan pemilik Klinik Herbal Karyasari, Bapak Winarto, yang sekaligus penulis berjilid-jilid buku tentang tanaman obat.
Iya, betul. Jawab beliau mantap.
Itulah ‘bunyi’-jawaban yang ketiga.
Oke, kawan.
Sekarang, jika ada ‘bunyi’ bahwa herbal TANPA efek samping, kita sudah tahu bahwa ‘bunyi-bunyian’ tersebut perlu sedikit dilengkapi, dengan satu ‘bunyi’ lagi, satu syarat penting. Penggunaannya harus benar.
Dan sekarang, kalau ada ‘bunyi’ bahwa herbal SAMA SEKALI tidak ada efek samping,
kita punya tiga ‘bunyi’ jawabannya.
Tiga ‘bunyi’ jawaban, yang bersumber dari sosok-sosok berilmu, yang mempelajari dan mendalami tentang herbal.
Tiga ‘bunyi’ jawaban, yang bermuara dari sosok-sosok yang mengerti betul tentang apa yang mereka ucapkan.
Tiga ‘bunyi’ jawaban, yang bagi saya, menjadi logis sekali, jika ada yang berbunyi :
Obat herbal jauh lebih aman bagi tubuh daripada obat kimia.
Salam Semangat Herbal!
Amina Nagib, S. Far., Apt. Herbalia =)
Sumber pelengkap:
Training herbal Karyasari
http://www.indospiritual.com